.

Tentang Nagekeo

Diposting oleh NANDO NASAWEWE DOKE
Senin, 25 Oktober 2010

Kabupaten Nagekeo
Lambang Kabupaten Nagekeo

Peta Administrasi Kabupaten Nagekeo



Kabupaten Nagekeo adalah kabupaten di Provinsi Nusatenggara Timur, Indonesia, berdasarkan UU no. 2 tahun 2007. Peresmiannya dilakukan tanggal 22 Mei 2007 oleh Penjabat Mendagri Widodo A. S. 
Bpk. Drs. Elias Djo ditunjuk sebagai penjabat Bupati.
Pusat pemerintaha Kabupaten Nagekeo berlokasi di Mbay.
Luas wilayah 1.386 km persegi dan berpenduduk 110.147 jiwa.
Wilayah ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada

Kabupaten Nagekeo sendiri untuk saat ini secara administrasi terdiri dari 7 kecamatan:
 1. Kecamatan Aesesa;
 2. Kecamatan Nangaroro;
 3. Kecamatan Boawae;
 4. Kecamatan Mauponggo;
 5. Kecamatan Wolowae;
 6. Kecamatan Keo Tengah; dan
 7. Kecamatan Aesesa Selatan.

dengan 90 Desa/Kelurahan.

Kabupaten Nagekeo mempunyai batas‑batas wilayah :
  • Sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores; 
  • Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Maukaro dan Kecamatan Nangapenda Kabupaten Ende 
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Saw
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Golewa, Kecamatan Soa, Kecamatan Riung Selatan, dan Kecamatan Riung Kabupaten Ngada.

Bupati
Drs. Ellias Djo (Penjabat Bupati) sejak 22 Mei 2007.
Drs. Johanes Samping Aoh(Bupati) sejak Oktober 2008.




Gambaran Umum Penduduk Kabupaten Nagekeo

Berdasarkan angka sementara Sensus Penduduk 2010 (SP2010)
penduduk Kabupaten Nagekeo pada tanggal 15 Mei 2010 berjumlah 129 956 jiwa, terdiri atas 129 754 penduduk bertempat tinggal tetap, dan 202 penduduk tidak bertempat tinggal tetap.
Bila dilihat menurut jenis kelamin, maka penduduk laki-laki ada sebanyak 63 375 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 66 681 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan dengan rasio jenis kelamin 95,18. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Aesesa sebanyak 33 896 jiwa atau 26,08 persen dari penduduk Kabupaten Nagekeo, sedangkan jumlah penduduk terendah di Kecamatan Wolowae, yaitu sebanyak 4 881 jiwa atau hanya 3,76 persen dari penduduk Kabupaten Nagekeo.
Apabila dikaitkan dengan luas wilayah, Kabupaten Nagekeo memiliki kepadatan penduduk sebesar 91,71 jiwa per km2. Jika dilihat menurut kecamatan, Kecamatan Keo Tengah memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu 204,71 jiwa per km2, sebaliknya Kecamatan Wolowae memiliki kepadatan penduduk terendah yaitu sebesar 26,81 jiwa per km2. 
Perbedaan ini menunjukkan disparitas kepadatan penduduk yang cukup tinggi di Kabupaten Nagekeo




Tata Niaga Garam  
Kerja sama Kabupaten Nagekeo dengan PT Cheetham Salt Ltd


Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mendesak Kementerian Perdagangan untuk membenahi tata niaga garam guna mendongkrak peningkatan garam rakyat. "Belum ada pembicaraan tata niaga garam dengan Menteri Perdagangan, tetapi sudah dibicarakan dengan Menko Perekonomian. Tanpa tata niaga yang benar, kita tidak bisa mendongkrak harga garam rakyat pada level tertentu," kata Fadel usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) Bu-pati Nagekeo dengan Chief Executive Officer (CEO) PT Cheetham Salt Ltd di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (17/6).
Menurut dia, harga garam saat ini yang berkisar Rp 300 hingga Rp 350 per kilogram (kgi masih belum ekonomis, la mengharapkan harga garam di atas Rp 450 per kg sehingga dapat menguntungkan petani garam. "Saya rasa ini juga perlu dibicarakan di rapat kabinet terbatas. Masalah tata niaga garam ini perlu dimatangkan. Saya rasa tidak bisa kalau harga garam dibiarkan mengikuti pasar bebas. Kita harus intervensf dan membantu petani ga-ram, harga dilepas begitu saja juga industri kita tidak maju." ujar Fadel
Karena itu, dia mengatakan, mengalokasikan sejumlah anggaran di kementeriannya untuk memberdayakan masyarakat pesisir untuk memproduksi garam rakyat. Selain itu, dia juga meminta Kementerian Perindustrian dapat membantu penyiapan teknologi per-mesinannya. "Kita butuh investasi agar tidak impor garam lagi dan bisa swasembada. Ini soal harga diri bangsa dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia, masak kita harus impor," tutur Fadel.
Sementara itu. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, dengan adanya kerja sama Kabupaten Nagekeo dengan PT Cheetham Salt Ltd yang akan membuka lahan seluas 2.100 hektare di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka produksi garam nasional diperkirakan dapat bertambah 250 ribu ton per tahun
"Sudah puluhan tahun produksi garam kita menurun. Kenapa kita pilih kerja sama dengan perusahaan ini, karena dia sudah kuat di sini, kita harap mereka bisa memotori perkembangan industri garam di Indonesia," ujarnya. (Byu|
(http://www.dkp.go.id/index.php/ind/news/2902/tata-niaga-garam-harus-dibenahi)

Posting Komentar

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DISINI

New Articles

Photobucket Photobucket FORZA MILANO....FORZA MILANO...FORZA MILANO..

Label

Copyright © 2010 nasawewe

Powerd by : Blogger | Google Chrome | Opera Web Browser | Mozilla Firefox

Blogger Template New Plus Blue

Designed by : Edo Pranata XML Coded by : Edo Pranata